A. PENGERTIAN DAN PERANAN HIGIENE DAN SANITASI HOTEL
Hotel dapat diartikan sebagai tempat menginap bagi umum yang dikelola
secara komersil, terdiri dari beberapa kamar dan menyediakan juga
makanan/minuman. Selain itu, kebersihan dan kesehatan hotel juga sangat
mempengaruhi minat para wisatawan. Karenanya, kebersihan ini akan dapat
membantu meningkatkan kepariwisataan di Indonesia. Di Indonesia dikenal juga
tempat yang sejenis dengan sebutan yang berbeda tapi mempunyai fungsi yang sama
hanya agak berbeda dalam fasilitas dan pelayanaannya misalnya, Losmen,
Penginapan, Wisma,dll.
Dalam industri kepariwisataan hotel merupakan sektor industri yang bergerak
dalam bidang jasa dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepariwisataan,
dimana hotel dituntut dapat memberikan kepuasan kepada tamu baik dari fasilitas
yang disediakan dalam memenuhi kebutuhan tamu. Oleh sebab itu, pihak hotel
harus mampu menciptakan suasana yang di butuhkan oleh tamu, salah satu caranya
meningkatkan Higiene dan Sanitasi
pada semua department.Higiene merupakan usaha kesehatan preventif yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha
kesehatan pribadi manusia. Sedangkan Sanitasi berarti usaha kesehatan preventif
yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia.
Penerapan Higiene dan Sanitasi perlu dilakukan diantaranya penerapan
Higiene Sanitasi Kitchen Department, peralatan dapur, karyawaan dapur, serta
penerapan Higiene Sanitasi makanan dan minuman karena dapur adalah tempat
mengolah suatu makanan, untuk itu para juru masak yang bertugas harus
benar-benar memperhatikan segala sesuatu yang akan dikerjakan dan dihasilkan,
sehingga segala sesuatu yang dijual kepada tamu baik berupa makanan dan minuman
adalah hasil pilihan dan olahan yang baik.
Jasa pelayanan hotel disamping mempunyai dampak positif sebagai tempat
istirahat yang baik dan kesenangan hidup juga dapat menimbulkan dampak terhadap
masalah kesehatan masyarakat misalnya, para wisatawan juga dapat membawa
penyakit yang belum ada didaerah yang dikunjungi, misalnya penyakit AIDS. Oleh
karena itu perlu sekali dilakukan usaha desinfeksi semua peralatan bekas pakai,
seperti tempat tidur, kamar mandi, jamban, perlatan makan dan minum.
Hotel yang saniter akan sangat menunjang dalam memberikan kepuasan kepada
para pengunjung. Dalam hal ini sanitasi dapat mempunyai peranan Phisik dan
Psikologi.
1) Peranan Pisik
Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum di luar atau
di dalam bangunan hotel. Pengertian kebersihan disini dalam arti luas yang
meliputi : kebersihan air, makanan-minuman, kuman – kuman dapur, WC, peralatan
serta bebas dari ganguan serangga dan binatang pengerat (Tikus).
2) Peranan Psikologis
Peranan sanitasi hotel disini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para
tamu/pengunjung hotel tersebut maupun para karyawan/pengelolaan hotel. Kepuasan
tersebut dalam arti memberikan rasa “relax”, comfort, security, safety dan
Privacy.
B. MANFAAT SANITASI HOTEL
Sanitasi hotel mempunyai manfaat yaitu :
- Manfaat
dari segi kesehatan
- Menjamin
lingkungan kerja yang saniter.
- Melindungi
tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang merugikan
kesehatan fisik maupun mental
- Mencegah
terjadinya penularan penyakit dan penyakit akibat kerja
- Mencegah
terjadinya kecelakaan.
- Manfaat
dari segi “Business Operational’ Hotel
- Keadaan
hotel yang saniter sangat berguna untuk “Sales Promotion” yang secara
tidak langsung dapat meningkatkan jumlah tamu.
- Meningkatkan
nilai peringkat dari hotel tersebut.
C. KLASIFIKASI
- Sasaran
Sanitasi Hotel
Pada Umumnya sasaran sanitasi hotel menyangkut dua hal yaitu
sanitasi“Lodging” dan sanitasi “Catering”.
Adalah pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan kerumahtanggaan ( House
Keeping) hotel, yang meliputi bangunan dan fasilitasnya seperti halaman,
sampah, pembuangan air kotor, dll Ruang lingkup sanitasi “lodging” meliputi :
- Wilayah
luar bangunan hotel (external hotel area) yang terdiri dari : halaman,
tempat parkir, pertamanan, pembuangan sampah, pembuangan air kotor.
- Wilayah
di dalam hotel (Internal hotel area) yang tefrdiri dari : sanitasi umum,
sanitasi kamar, sanitasi toilet, sanitasi ornament
- Sanitasi
Catering
- Catering
dalam kegiatan hotel adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
makanan yang diolah dan dihidangkan dalam sebuah hotel. Kegiatan catering
ini bisa berupa penyediaan makanan dan minuman untuk keperluan hotel
sendiri dan penyediaan makanan untuk diluar hotel (Outside catering).Pada
umumnya pengawasan ini diperlukan untuk mencegah tersebarnya bermacam –
macam penyakit lewat makanan, hal ini dapat ditujukan pada :
Keadaan bahan makanan, dengan persyaratan :
- Sayur–mayur, buah–buahan harus segar dan tidak busuk.
- Bahan makanan kaleng harus dicek kemungkingan ada kebocoran.
- Bahan pembuat kue(tepung, pewarna) bebas dari serangga dan disimpan dengan
baik.
Cara menyajikan :
- Gunakan
alat makanan yang bersih.
- Meja
makan dan lantai ruangb makan besih, terlihat tidak ada lalat.
- Cukup
pencahayaan alam /buatan.
- Pengambilan
makanan melalui jendela khusus dari tempat penyimpanan makan masuk agar
bebas lalat/serangga.
- Dinding
ruang berwarna terang.
- Pintu
ruangan dapat menutup sendiri sebagian tertutup dengan kawat kasa.
- Persyaratan
yang lainnya :
- Karyawan
catering harus mempunyai sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
- Pakaian
karyawan catering harus bersih dan ganti setiap dan ini disediakan oleh
pesusahaan/hotel dengan dilengkapi penuitup kepala.
- Harus
ada WC dan urinoir tersendiri bagi karyawan catering dan tidak
berhubungan langsung pintunya dengan dapur.
- Dianjurkan
hotel menyediakan almari locker untuk menyimpan pakaian atau peralatan
pribadi dari setiap karyawan. Untuk meyakinkan tamu hotel akan kebersihan
dari fasilitas yang ada dalam hotel seperti : Lap makan, kamar, bowl wc
dan dapat digunakan semacam segel sanitasi kertas.
a.
Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel
Adapun tempat-tempat diluar bangunan hotel yang perlu diperhatikan dalam
penerapan higiene dan sanitasi hotel, antara lain :
1. Tempat parkir
- Cukup
luas untuk menampung kendaraan tamu hotel sebagai patokan untuk setiap 5
kamar perlu disediakan 1 tempat parkir.
- Lantai
parkir harus keras, sebaiknya diaspal atau dibeton, sehingga tidak becek
pada waktu hujan dan tidak berdebupada waktu musim kemarau.
- Diberikan
lampu penerangan sesuai luas tempat parkir.
- Perlu
dipasang rambu – rambu lalu lintas untuk mencegah terjadinya kesemrawutan.
- Perlu
disediakan gardu parkir lengkap dengan WC dan urinoir
2. Pertamanan
dan pertanaman
Yang dimaksud disini ialah sebidang tanah yang ditanami oleh berbagai macam
tanaman dengan maksud untuk memperindah pemandangan, mencegah terjadinya erosi,
menjaga kesegaran udara.
b.
Penyediaan air
Penyediaan air untuk hotel perlu mendapat perhatian dan harus memenuhi
persyaratan standart sesuai peraturan yang berlaku (Permenkes No.
416/Menkes/PU/IX/1990).Penyediaan air untuk hotel dapat diperoleh dari :
- Air
ledeng ( PAM)
- Air
tanah (Sumur bor)
c.
Kombinasi air ledeng dan air tanah
Di hotel besar yang bertaraf internasional, diutamakan mendapatkan air ledeng
yang telah melalui pengolahan yang baik dan air tanah yang umumnya diperoleh
dengan mengebor tanah di halaman sekitar hotel hanya digunakan bila sangat
diperlukan yaitu :
- Sebagai
“Make up water” (Penambahan air pada waktu–waktu air ledeng macet).
Sebagai penambah air apabila leideng tidak mampu.
Seyogyanya setiap hotel mempunyai “Reservoir” sebagai tempat untuk
menyimpan air, baik air yang berasal dari dinding maupun sumur bor. Yang
perlu diperhatikan ialah air yang berasal dari sumur bor yang kualitasnya
harus selalu dipantau sehingga memenuhi standar persyaratan.
- Mengingat
penyediaan air untuk hotel terutama hotel internasional dibutuhkan air
yang benar-benar berkualitas tinggi dan diperlukan adanya air panas
disemua kran–kran di kamar mandi maka diadakan langkah – langkah sebagai
berikut :
a. Semua jenis air yang diperoleh dari berbagai macam sumber air ( air
ledeng, air sumur bor ) diadakan pengolahan kembali yang dimaksud ialah :
- Pengendapan
(Sedimentation)
Agar segala jenis kotoran yang mungkin ada di dalam air mengendap. Untuk
membantu proses pengendapan ini dapat digunakan zat koagulasi untuk
mengumpulkan partikel–partikel kotoran sehingga mudah diendapkan.
- Penyaringan
Kotoran–kotoran yang tidak dapat diendapkan dan masih melayang–layang
dalam air dapat ditangkap oleh filter ( Saringan). DisinfeksiBila air
telah melalui saringan dan secara fisik telah bersih, misal perlu
dilakukan disinfeksi untuk membunuh kuman–kuman yang kemungkingan masih
ada dalam air tersebut. Zat disinfektan yang digunakan yang biasannya
digunakan ialah zat chlor ada juga dengan mengunakan ozon ( O3) dengan
menggunakan alat tertentu.
*) Untuk mendapatkan air panas, maka air perlu dipanaskan
pada tangki pemanas (boiler) kemudian disalurkan melalui pipa khusus air panas
d. Pembuangan Sampah
Secara umum cara – cara penanganan sampah meliputi 4 kegiatan, yaitu :
- Penampungan
- Pengumpulan
- Pengangkutan
Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel
Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel meliputi sanitasi umum,
sanitasi kamar dan lain-lain.
- Sanitasi
umum
Sasaran sanitasi umum ini meliputi Bangunan/gedung hotel. Harus kuat/kokoh,
tidak memungkinkan senagai tempat berkembangbiaknya serangga dan tikus,
penggunaan ruangan dipergunakan sesuai dengan fungsinya, konstruksi lantai
bersih dan tidak licin, bagian yang selalu kontak dengan air dibuat miring ke
arah saluran pembuangan air agar tidak membentuk genangan air, dinding bersih
permukaan yang selalu berkontak dengan air harus kedap air
·
Atap. Harus kuat dan tidak bocor serta tidak
memungkinkan terjadinya genangan air.
·
Langit-langit. Tinggi dari lantai minimal 2,5 meter.
·
Pintu. Dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan
baik serta dapat mencegah masuknya binatang pengganggu.
·
Pencahayaan.
Adapun pembagian-pembagiannya sebagai berikut :
- Ruang untuk kegiatan dengan resiko kecelakaan tinggi > 300 lux
- Lampu tamu > 60 lux
- Lampu tidur > 5 lux
- Lampu baca > 100 lux
- Lampu relax > 30 lux
Fasilitas hotel meliputi kebersihan tirai, karpet, furniture,
elevator dan lain-lain.
2. Sanitasi
kamar
Kamar merupakan suatu bagian dari hotel yang sangat penting agar para tamu
bebas dapat beristirahat dan melakukan apa saja tanpa terganggu.
Syarat sanitasi kamar hotel meliputi :
a.
Kebersihan umum
Kebersihan dan persyaratan fasilitas yang tersedia dalam kamar.
·
Kebersihan umum
Kamar harus selalu dibersihkan oleh karena kamar dapat dikotori oleh debu,
zat kimia bahkan lumut, jamur atau kuman. Pengotoran oleh debu dapat
dihilangkan dengan jalan menyapu dan membersihkan ruangan termasuk perabotan
kamar yang ada secara rutin. Pengotoran oleh zat kimia misalnya noda-noda pada
lantai, dinding, taplak meja dan lain-lain dibersihkan dengan memakai zat kimia
tertentu yang dapat dipakai untuk menghilangkan noda-noda tersebut. Sedangkan
pengotoran oleh lumut atau cendawan dapat terjadi apabila dalam keadaan lembab,
ini dapat dicegah dengan mencari sumber terjadinya kelembaban tersebut kemudian
diperbaiki.
·
Kebersihan dan persyaratan fasilitas dan peralatan
kamar
Fasilitas-fasilitas yang perlu diperhatikan dalam kamar antara lain :
a. WC/Urinoir
Pada umumnya, disuatu hotel terutama yang bertaraf internasional WC
biasanya tidak berdiri sendiri tetapi bersama –sama dengan urinoir dan kamar
mandi berada dalam satu unit ruangan tersendiri yang disebut toilet room dan
biasanya berada dalam kamar.
Persyaratan untuk WC/urinoir :
1. Bersih dan
tidak berbau
2. Tipenya
harus water seal (closet) dan dilengkapi tempat cuci tangan.
3.
Pada hotel yang bertaraf internasional perlu
dilengkapi kertas toilet
4.
Harus di disinfeksi baik di lantai maupun bagian luar
dari howl toiletnya tiap kali tamu check out.
b. Kamar mandi
Persyaratan untuk kamar mandi :
Ø Bersih dan
tidak berbau
Ø Lantai tidak
boleh licin
Ø Dibuat dari
bahan yang mudah dibersihkan dan tidak merembeskan air
Ø Dinding
kamar mandi harus dari bahan kedap air
Ø Bila memakai
bath tubo perlu di lengkapi dengan shower, kran air dingin dan panas, tirai
penutup dan keset kaki serta di lengkapi kaca toilet.
c. Tempat tidur
Penerangan
o
Tempat Tidur
Secara umum, persyaratan untuk kamar tidur sebagai berikut :
- Kondisi
ruangan tidak pengap dan berbau.
- Bebas
dari kuman-kuman patogen.
- Bersih
dan tertata rapi.
- Suhunya
sekitar 18-28 0 c.
- Kelembaban
sekitar 40-70 %
- Dinding,
pintu, jendela yang tembus pandang atau cahaya dilengkapi dengan tirai.
o
Penerangan
Persyaratan untuk penerangan kamar :
- Harus
dapat memberikan suasana tenang.
- Tidak
menyilaukan.
- Untuk
beberapa jenis lampu tetentu perlu dipasang kop lampu agar sinarnya tidak
langsung menyinari tempat tidur.
Intensitas cahaya yang diperlukan adalah sebagai berikut :
- Lampu untuk pintu masuk : 25-40 watt
- Lampu
langit-langit kamar : 100 watt
- Lampu
untuk tirai : 40 watt
- Lampu
meja kamar : 40-60 watt
- Lampu
baca : 40 watt
- Lampu
tidur pojok : 25 watt
D. Pengertian, Fungsi dan Peranan Dapur Hotel
Makanan yang diolah di dapur hotel sangat banyak jenis
dan jumlahnya. Pada hotel atau restoran yang lebih besar tentunya akan mengolah
makanan yang lebih banyak pula jenis dan jumlahnya, sehingga lebih banyak pula
karyawan atau juru masak yang diperlukan. Juru masak tersebut perlu
dikelompokkan menjadi beberapa bagian dengan tugas dan tanggung jawab yang
jelas, dan hal ini dapat dilihat pada struktur organisasi dapur. Namun
demikian, struktur organisasi setiap hotel berbeda-beda disesuaikan dengan
besar kecilnya suatu hotel dan tergantung pada
-
Jenis makanan atau menu yang diolah
-
jumlah produksi makanan
-
keadaan bahan makanan yang dapat dibeli di pasar.
Menurut Syamsul Rijal (2000:14) dapur adalah suatu
ruangan khusus yang diperuntukkan sebagai tempat untuk memasak makanan. Dapur
dapat ditemui baik di dalam rumah, warung, rumah makan, restoran maupun hotel.
Sedang Bagus Putu Sudiara (1996:1-4) menyebutkan pengertian dan kedudukan dapur
dalam sebuah hotel sebagai berikut : kitchen is a room or other space (as a
wall area or special building) with facilities for cooking. Dengan singkat
dapat dikatakan bahwa sebuah dapur adalah suatu ruangan atau tempat khusus yang
memiliki perlengkapan dan peralatan untuk mengolah makanan.
Ciri-ciri dapur yaitu :
-
terpisah dari ruang yang lain dan tidak berhubungan dengan alam bebas
-
lantai dapur dibuat dari bahan yang kedap air dan tidak licin
-
tembok dapur dilapisi dengan bahan yang kedap air
-
plafon dapur dibuat dengan warna yang cerah
- penerangan
dapur harus baik. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dan memperhatikan
kebersihan dan keamanan penyajian makanan kepada tamu.
Selanjutnya, dapur berfungsi sebagai :
-
tempat mengolah makanan
- ciri
khas suatu hotel dalam artian kemampuan petugas pengolah makanan (koki) yang
dapat dilihat dari aspek kreativitas menciptakan jenis dan variasi makanan yang
akan dijual di restoran
-
sarana promosi untuk memperkenalkan budaya bangsa melalui seni kuliner khas
daerah. Dengan fungsi ini, dapur sangat berperan dalam mempromosikan dan
meningkatkan reputasi hotel melalui seni kuliner
E. Pengelolaan Bahan Makanan
Makanan merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan
sehari-hari manusia. Setiap orang membutuhkan makanannya berbeda-beda
bergantung kepada umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan lain-lain. Untuk
memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat makanan kita harus mengetahui jumlah dan
macam makanan yang diperlukan.
Makanan sebagaimana yang dijelaskan Hanifa dan Luthfeni (1994:7) mempunyai
fungsi:
-
memberi tanaga dan panas badan
-
memperbaiki sel-sel yang rusak dan Memelihara Kesehatan Juga memberikan rasa
kepuasan dan Kenyan.
Sedang makanan yang dimakan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kesehatan dan kehidupan kita antara lain :
- Timbulnya bermacam-macam penyakit sebagai akibat
dari :
-
Makanan kurang memenuhi zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.
-
Makanan yang dimakan kurang memadai jumlahnya.
-
Makanan yang dimakan seringkali mengandung racun atau bibit penyakit.
2.
Pertumbuhan badan kurang normal, badan kecil, kurus,
beratnya kurang sebagaimana mestinya bila dibandingkan dengan umurnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa makanan sangat penting
artinya bagi kehidupan manusia untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan
fisiknya.
Maksud penerapan sanitasi hygiene pengelolaan makanan
dalam hal ini adalah penanganan dan perlakukan petugas pengolah terhadap bahan
makanan yang akan diolah dengan menerapkan berbagai metode/teknik pengolahan.
Metode/teknik dalam mengolah bahan makanan menjadi makanan siap saji dapat
dilakukan dengan cara digoreng, rebus,bakar, panggang dan lain sebagainya.
Tujuan dalam memproses bahan mentah menjadi makanan siap saji antara lain
memudahkan pencernaan, bebas dari bibit penyakit, menambahkan rasa,
meningkatkan wujud dari makanan yang akan dimasak, dan meningkatkan penampilan
makanan tersebut.
F. Sanitasi dan Hygiene
- Hygene
Pada hakikatnya “Hygiene” dan
“Sanitasi” mempunyai pengertian dan tujuan yang hampir sama yaitu mencapai
kesehatan yang prima.
Putu Sudira (1996:17) berdasarkan
buku Theory of Catering dimana dikemukakan bahwa : Hygiene adalah ilmu
kesehatan dan pencegahan timbulnya penyakit. Hygiene lebih banyak membicarakan
masalah bakteri sebagai penyebab timbulnya penyakit. Seorang juru masak
disamping harus mampu mengolah makanan yang enak rasanya, menarik
penampilannya, juga harus layak dimakan. Untuk itu makanan harus bebas dari
bakteri atau kuman penyakit yang membahayakan kesehatan manusia, sedang
Sanitasi lebih memperhatikan masalah kebersihan untuk mencapai kesehatan.
Menurut Shadily (1989:289) “Hygiene
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat
hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat
untuk mencapai derajat kesehatan. Sedang sanitasi menurut WHO adalah suatu
usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan
fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.
Perbedaan dari sanitasi dan hygiene
adalah hygiene lebih mengarahkan aktivitasnya pada manusia, sedangkan senitasi
lebih menitik beratkan pada faktor-faktor lingkungan hidup manusia. Tujuan
diadakannya usaha senitasi dan hygiene adalah untuk mencegah timbulnya penyakit
dan keracunan serta gangguan kesehatan lain sebagai akibat dari adanya
interaksi faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
Hygiene sebagaimana yang dijelaskan
Soekresno (2000:3) dapat dikelompokkan sebagai berikut ;
Ruang lingkup sanitasi dan hygiene di tempat kerja
meliputi :
-
Hygiene perorangan
Hal terpenting yang perlu
diperhatikan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan makanan adalah hygiene
perorangan dalam hal ini petugas atau karyawan yang berhubungan langsung dengan
bahan-bahan makanan, baik sebelum, sedang dan sesudah bahan makanan diolah,
sehingga makanan yang dihasilkanpun adalah makanan yang aman, bebas dari
pencemaran dan bakteri atau lainnya yang mungkin bisa timbul dari rangkaian
kegiatan tersebut.
Hygiene perorangan mencakup semua
segi kebersihan dari pribadi karyawan (penjamah makanan) tersebut. Menjaga
hygiene perorangan berarti menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga
kebersihan seluruh anggota tubuh yang meliputi :
o Mandi dengan
teratur, bersih dan sehat sebelum memasuki ruangan dapur
o mencucI tangan
sebelum dan sesudah menjamah makanan
o kuku dipotong
pendek dan tidak di cat(kutex),
o rambut pendek
dan bersih (selalu memakai karpus (topi khusus juru masak atau penutup kepala
lainnya.
o wajah; tidak
menggunakan kosmetik secara berlebihan
o hidung; tidak
meraba-raba hidung sambil bekerja dan tidak menyeka wajah dengan menggunakan
tangan tetapi menggunakan sapu tangan,
o mulut; menjaga
kebersihan mulut dan gigi, tidak merokok saat mengolah makanan, jangan batuk
menghadap makanan, tidak mencicipi makanan langsung dari alat memasak
o kaki;
mempergunakan sepatu dengan ukuran yang sesuai, kaos kaki diganti setiap hari,
kuku jari harus dipotong pendek..
-
hygiene makanan
A. Personal Hygiene
1. Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum seseorang diterima sebagai karyawan, sebaiknya diadakan pemeriksaan
kesehatan orang tersebut. Karena bila orang tersebut menderita penyakit yang
menular, misalnya penyakit TBC maka orang tersebut dapat merupakan pembawa
bakteri TBC. Di samping itu, pemeriksaan kesehatan bagi seluruh karyawan
sebaiknya dilakukan minimal sekali setiap tahun agar dari hasil pemeriksaan
tersebut, karyawan yang terkena penyakitdapat diobati terlebih dahulu sebelum
dipekerjakan kembali.
2. Kebersihan Tangan dan Jari Tangan
Tangan
merupakan salah satu anggota tubuh yang vital untuk mengerjakan sesuatu dalam
penyelenggaraan makanan, dan melalui tangan pula makanan banyak terkontaminasi.
Oleh karena itu, kebersihan perlu mendapatkan prioritas tinggi. Dianjurkan agar
setiap kali keluar dari kamar mandi atau kamar kecil sebaiknya tangan
dibersihkan dengan air hangat dan sabun, lalu dikeringkan dengan serbet kertas
(tisu) untuk tangan atau dengan menggunakan alat mesin pengering tangan (hand
dryer).
Karyawan yang menyelenggarakan makanan secara langsung tidak diperbolehkan
menggunakan cincin, baik yang bermata maupun tidak, juga jam tangan karena
bakteri-bakteri dapat tertinggal di cincin yang tidak mungkin dapat dibersihkan
pada saat bekerja. Jam tangan tidak boleh digunakan karena akan rusak terkena
uap panas atau air pada waktu mencuci bahan makanan. Kuku harus dipotong pendek
karena sumber kotoran/ penyakit, serta tidak perlu mengunakan pewarna kuku yang
kemungkinan besar akan mengelupas dan jatuh ke dalam makanan.
Sewaktu mencicipi makanan yang telah matang harus menggunakan sendok dan bila
makanan tersebut diporsikan harus menggunakan alat pengambil, misalnya sendok,
penjepit, garpu. Namun, bila situasi tidak memungkinkan menggunakan alat
tersebut, dianjurkan menggunakan sarung tangan dari plastic transparan yang
tipis dan sekali pakai.
3. Kesehatan Rambut
Pencucian rambut dilaksanankan secara teratur karena rambut yang kotor akan
menimbulkan rasa gatal pada kulit kepala yang dapat mendorong karyawan untuk
menggaruknya dan dapat mengakibatkan kotoran-kotoran dari kepala jatuh
beterbangan ke dalam makanan serta kuku menjadi kotor. Pada saat bekerja para
karyawan diharuskan menggunakan tutup kepala (hair cap).
4. Kebersihan Hidung
Selama bekerja usahakan jangan mengorek hidung karena pada hidung manusia
terdapat banyak sekali bakteri. Dalam keadaan terpaksa, pergunakan sapu tangan
atau tisu yang langsung dapat dibuang. Setelah itu, tangan harus dicuci.
Apabila bersin, hidung harus ditutup dengan sapu tangan sambil wajah
dipalingkan dari makanan yang sedang dipersiapkan, untuk menghindari
bakteri-bakteri yang berasal dari hidung.
5. Kebersihan Mulut dan Gigi
Dalam rongga mulut terdapat banyak sekali bakteri terutama pada gigi yang
berlubang. Apabila ada makanan yang terselip diantara gigi, jangan sekali-kali
membersihkannya dengan jari tangan, tetapi pergunakan tusuk gigi. Membersihkan
gigi jangan pada saat sedang menyiapkan makanan. Periksalah gigi secara teratur
ke poliklinik gigi. Pada saat batuk mulut harus ditutup dengan tisu dan wajah
dialihkan dari arah makanan.
6. Kebersihan Telinga
Lubang telinga sebaiknya dibersikan secara teratur karena kalau kotor akan
membuat telinga menjadi kotor dan gatal serta mendorong seseorang memasukkan
jari-jari tangannya ke lubang telinga.
B. Hygiene Perlengkapan Karyawan
1. Pakaian Karyawan
Pakaian yang digunakan di dapur
harus pakaian khusus. Pegawai hotel biasanya berganti pakaian di loker. Seragam
karyawan ini harus diganti setiap hari karena pakaian yang kotor merupakan
tempat bersarangnya bakteri. Pakaian di dapur selayaknya dipilih model yang
dapat melindungi tubuh pada waktu memasak, mudah dicuci, berwarna terang/putih,
terbuat dari bahan yang kuat, dapat menyerap keringat, tidak panas dan
ukurannya tidak begitu ketat sehingga dapat mengganggu pada waktu bekerja.
2. Sepatu
Sepatu yang digunakan adalah
sepatu kerja, artinya haknya pendek, tidak licn, ringan dan enak dipakai,
karena selama bekerja di dapur karyawan tidak boleh duduk.
Apabila sepatu yang digunakan
karyawan kurang enak maka karyawan akan lekas lelah atau sakit pada jari-jari
kakinya. Hal inilah yang dapat menyebabkan nilai standar hygiene menurun.
Dengan standar hygiene personal yang tinggi
seorang karyawan dapat menyadari bahwa yang dilakukannya adalah menyangkut
kesehatan orang banyak dan dalam hal ini ia telah dapat mencegah/mengurangi
salah satu sebab terjadinya keracunan makanan.
Bahan makanan yang dipergunakan dalam pengelolaan makanan sebagian besar
berupa bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur,
buah. Sedang bahan hewani berasal dari binatang seperti daging, unggas, ik
an dan lain-lain. Bahan makanan hewani lebih mudah
busuk/rusak jika dibandingkan dengan bahan makanan nabati. Namun demikian,
dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak ditemukan teknik pengawetan bahan
makanan sehingga dapat mempertahankan dan memperpannjang masa penyimpanan bahan
makanan tersebut. Penyimpanan bahan makanan dikelompokkan berdasarkan ;
o Bahan tahan lama
(Groceries)
Bahan tahan lama;
beras, gula, bumbu kering, minyak goreng, dan makanan dalam kaleng atau botol
o Bahan mudah
rusak (Perishables)
Bahan ini sebagian besar
terdiri dari bahan makanan segar dan mudah rusak seperti : sayuran dan buah
segar, telur , susu segar, daging dan unggas, ikan dan hasil laut lainnya.
-
sanitasi dan hygiene tempat kerja
Pakaian
kerja harus dalam kondisi bersih dan rapi. Tidak menggunakan aksesoris secara
berlebihan dan menggunakan pengharum badan yang baunya tidak terlalu tajam dan
menyengat…saat akan menyajikan makanan, makanan terlebih dahulu kami periksa,
untuk menghindari adanya kotoran seperti debu atau rambut pada makanan.
-
sanitasi dan hygiene barang dan peralatan
Sebagaimana
telah dikemukakan bahwa jika hygiene menitik beratkan pada kesehatan dan
kebersihan perorangan dan makanan, sedang sanitasi menitik beratkan pada
peralatan dan lingkungan kerja.
G. SANITASI DAN HYGIENE DALAM KEGIATAN FOOD AND BEVERAGE
Usaha sanitasi dan usaha Food
& Beverage mempunyai hubungan yang erat dan bekerja sama terutama dalam
bidang peningkatan dan pemeliharaan kebersihan makanan dan minuman.
Food hygiene menitikberatkan pada makanan
yang mudah membusuk, seperti: daging, ikan, susu, telur, makanan dalam kaleng,
dan minuman yang mengandung CO2. Sedangkan Food Sanitation membahas “six
principles of food sanitation” diantaranya:
1. Cara penyimpanan bahan makanan
2. Cara pengolahan
3. Tempat pengolahan
4. Tenaga pengelolaan makanan
5. Cara pengangkutan makanan
6. Cara penyajian makanan
Kegiatan hygiene dan sanitasi
makanan di dalam sebuah hotel mencakup wilayah-wilayah dimana makanan itu
diolah, dipersiapkan, disimpan, dan dihidangkan, meliputi:
a) Food Production Areas Sanitation
b) Food Storage Areas Sanitation
c) Food Service Areas Sanitation
Di samping daerah-daerah tersebut, perlu adanya pengawasan dari tenaga penjamah
makanan (food handler) dan cara penjamahan (food handling).
A. Food Production Areas Sanitation
Pada bagian dapur yang perlu
diawasi tentang sanitasi dan hygiene adalah tempat-tempat dimana makanan itu
diolah (food production areas), karena tempat ini sebagai:
1. Tempat mengolah segala macam makanan dan minuman;
2. Tempat penghasil sampah, yang sebagian besar terdiri dari sampah basah dan
sisa-sisa makanan yang mudah membusuk dan menimbulkan bau busuk;
3. Tempat mempersiapkan segala jenis makanan dan minuman yang memerlukan cara
penjamahan yang baik (proper food handling procedure);
4. Tempat bekerja karyawan kitchen (cook) atau para food handler yang perlu
mendapatkan pengawasan khusus tentang kesehatan fisiknya maupun mental serta
keadaan kebersihan individunya;
5. Tempat alat-alat pengolahan makanan, alat makan, dan minum serta fasilitas
lainnya yang memegang peranan penting sebagai media penularan penyakit atau
keracunan makanan;
6. Tempat terdapatnya pembawa basil (carrier) di antara food handler akan
membahayakan bagi para tamu atau karyawan lain.
Dapur yang memenuhi syarat kebersihan
adalah sebagai berikut:
·
Selalu dalam keadaan bersih
·
Mempunyai cukup
persediaan air bersih untuk mencuci bahan makanan
·
Mempunyai tempat sampah
·
Alat-alat dapur selalu dalam keadaan bersih
·
Mempunyai ventilasi yang cukup guna memasukkan udara
segar serta mengeluarkan asap dan bau yang kurang sedap
·
Mempunyai tempat penyimpanan bahan makanan yang baik,
artinya tidak sampai tercemar debu dan menjadi sarang tikus
·
Tidak meletakkan zat-zat berbahaya (insektisida)
berdekatan dengan bumbu dapur atau bahan makanan
1. Pembagian Seksi Dapur (Kitchen
Section)
Entremetier : bagian yang membuat garnish atau pelengkap hidangan utama,
seperti: sayuran, kentang, mie dan lain-lain
Garde manger : bertugas membuat hidangan pembuka dingin,irisan daging, unggas,
salad dan saos dingin.
Poisonner : membuat segala macam hidangan dari ikan yang dibakar, dipanggang
Potage : membuat segala macam sup yang disajikan dingin atau panas
Saucier : membuat segala macam saos yang disajikan digin atau panas
Bakery : membuat segala macam roti
Butchery : bagian yang mempersiapkan atau memotong daging sebelum dikirim ke
dapur untuk proses pengolahannya.
Cold pantry : bagian yang membuat atau mempersiapkan buah segar, juice, jam,
keju dan yogurt.
Hot pantry : bagian yang membuat kopi, teh, cream,susu, susu skim dan telur
rebus.
2. Pantry Sanitation
Hal-hal yang harus diawasi dalam pantry adalah:
- Bahan-bahan yang digunakan terutama susu, harus diperoleh dari sumber/perusahaan
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
- Semua alat yang digunakan harus dijaga kebersihannya dari serangga dan
bakteri.
- Bahan makanan seperti: sayuran, daging, terigu, buah-buahan, telur dan lain
harus berkualitas baik dan bersih serta disimpan dalam suhu penyimpanan yang
sesuai.
- System ventilasi yang digunakan adalah AC atau exhauster system tertutup.
- Perlu disediakan tempat sampah yang dapat menutup sendiri.
- Pintu pantry tidak boleh berhubungan langsung dengan luar, atau kalau ada
harus dipasang double self closing door.
- Perlu disediakan tempat cuci alat-alat
yang digunakan di pantry secara khusus dan bersih.
3. Butcher Room Santation
Hal-hal yang perlu diawasi dalam butcher room adalah:
a. Daging
Diperoleh dari sumber terpercaya
Kesegaran dapat ditinjau dari warna, bau, dan teksturnya
b. Fasilitas-fasilitas pemotongan daging
Harus senantiasa dipelihara dan dijaga kebersihannya
Fasilitas yang perlu endapat perhatian khusus adalah:pisau dagng (meat knife),
gergaji daging (meat saw), pengiris daging (meat slicer), penggiling daging
(meat grinder), talenan daging (meat board), dan penghancur daging (meat
chopper).
Pembersihan dari alat-alat tersebut dilaksanakan setiap selesai aktifitas
sebelum penggantian shift.
Untuk membersihkan alat-alat tersebut harus dibuka komponennya agar sisa daging
yang terselip dapat dibersihkan.
4. Garde Manger Sanitation
Hal-hal yang perlu diawasi dalam garde manger adalah:
a. Fasilitas
Termasuk alat pemotong dan pencincang daging, harus selalu dijaga kebersihannya
Meja daging tidak boleh retak-retak
Tempat cuci tangan serta tempat cuci alat-alat perlu disediakan dan dijaga
kebersihannya
b. Food handler
Para petugas yang bekerja perlu
diawasi kebersihan dan kesehatan individunya
c. Hal lain yang perlu diperhatikan
Dilarang menyimpan racun serangga
dalam bentuk apapun dalam ruangan
System ventilasi
Tempat sampah
B. Food Storage Areas Sanitation
Yang dimaksud food storage areas
adalah penyimpanan bahan-bahan makanan dan makanan yang telah masak serta siap
untuk dihidangkan.
Food storage dilakukan dalam food
storage room (tempat penyimpanan makanan) yang umumnya terletak dekat dapur,
disebut kitchen storage rooms dan daerah atau wilayahnya disebut food storage
areas.
Ada dua macam food storage, yaitu:
1. Gudang makanan
Suatu tempat penyimpanan makanan dalam suhu kamar biasa.
2. Penyimpanan dingin
Suatu tempat penyimpanan makanan
atau minuman dalam suhu yang dingin dengan maksud untuk pengawetan makanan dan
mencegah pembusukan.
Macam-macam penyimpanan dingin dibedakan sebagai berikut:
Cool storage: penyimpanan dingin dalam suhu 10ºC - 20ºC
Cold storage: penyimpanan dingin dalam suhu 0ºC - 10ºC
Cool Freezer: penyimpanan dingian dalam suhu 0ºC
Deep Freezer: penyimpanan dingin dalam suhu -10ºC
Suhu yang bermacam-macam untuk
tiap-tiap storage technique ini tergantung dari bahan makanan yang disimpan
tersebut memerlukan suhu khusus agar tidak rusak. Misalnya daging perlu
disimpan dalam deep freezer.
Kitchen storage rooms harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Adanya fasilitas yang tersedia seperti rak-rak barang, nampan-nampan,
panci,dll.
2. Penyimpanan bahan makanan yang mudah membusuk dan jenis makanan yang tidak
berkulit dilarang disimpan di atas permukaan lantai, supaya kitchen storage
room selalu bersih dan terhindar dari bakteri.
3. Bahan-bahan makanan yang lekas membusuk harus disimpan dalam suhu yang
sesuai dengan jenis bahan makanannya.
4. Setiap hari lantai perlu dibersihkan terutama di gudang-gudang serta ruangan-ruangan
yang berair sebagai akibat kondensasi dari es.
5. Perlu disediakan lampu penerangan yang cukup terang untuk mencengah
terjadinya kesalahan pengambilan bahan makanan serta memudahkan melihat keadaan
gudang secara menyeluruh, seperti adanya kotoran, bakteri dan tikus.
6. System ventilasi untuk:
Gudang biasa
Exhauster fan
7. Penyimpanan dingin
C. Food Service Areas Sanitation
Yang dimaksud dengan food
service area dalam sebuah hotel adalah tempat-tempat dimana makanan dan minuman
dihidangkan/disajikan kepada para tamu.
Daerah penyajian makanan (food service area) dalam sebuah hotel adalah sebagai
berikut:
1. Restoran (restaurant dinning room)
2. Bar (beverage service area)
3. Employee dinning room (tempat makan karyawan)
Berikut ini akan dibahas mengenai
sanitasi dari beberapa food service area tersebut.
1. Tempat makan untuk tamu dan karyawan (guest and employee dinning room)
Employee dinning room room dibedakan antara:
•
Tempat makan
bagi para karyawan/pimpinan staff
•
Tempat makan
bagi para karyawan/supervisor
•
Tempat makan
bagi para karyawan/pekerja bawahan
•
Perbedaan
diantara ketiga macam diining room tersebut yang sangat prinsipilnya sebenarnya
tidak ada dalam susunan menu makanan yang diberian kecuali sedikit saja ada perbedaan
tentang:
•
Peralatan
(lebih mewah untuk para staff/pimpinan/supervisor)
•
Pelayanan
(lebih khusus untuk para staff/pimpinan/supervisor)
•
Dipandang
dari segi sanitasi, semua itu harus memenuhi syarat sanitasi yang telah
ditetapkan.
•
Guest dinning
room
Untuk guest dinning room perbedaan
terletak pada fungsinya atau jenis hdangannya.
Misalnya, untuk sebuah hotel ada beberapa jenis restoran sesuai dengan
hidangannya, seperti Japanese Restaurant, European Restaurant, Chinese
Restaurant, Italian Restaurant, dan Indonesian Restaurant. Begitu pula di hotel
juga ada coffee shop, canteen, bar, dan banquet.
Guest and employee dinning room sanitation
a) Harus senantiasa dijaga kebersihannya
b) System venlasi: AC untuk ruangan kecil, exhauster tertutup untuk ruangan
yang luas dan lebar
c) Fasilitas-fasilitas
•
Meja
Harus dijaga kebersihannya. Setiap
hari taplak meja (table cloth) perlu diganti, kecuali meja tersebut telah
ditutup dengan formika atau pelapis meja lainnya yang kelihatan menarik.
•
Alat-alat
makan dan minum
Harus senantiasa dijaga
kebersihannyadan dicuci sesuai yang berlaku (diswashing dan glasswashing
machine diperlukan).
•
Kursi
Enak dipakai, tidak memberikan
serangga kesempatan berkembang biak, kutu busuk dan jenis serangga laninnya.
•
Tempat bunga
Bunga-bunga di atas meja tidak
mutlak diperlukan untuk dinning room karyawan, tetapi perlu untuk guest dinning
room/restoran kerena memberikan pengaruh psikologis terhadap kesenangan dan
kegairahan makan serta untuk dekoasi.
•
Tempat cuci
tangan
Untuk guest dinning room/restoran
terletak di dekat guest toilet. Untuk employee dinning room di dekat employee
toilet atau di tempat khusus pada pintu masuk, untuk mencuci tangan karyawan
sebelum dan sesuadah makan.
•
Tempat
sampah
Di guest dinning room/restoran
dilarang menempatkan bak sampah. Pada employee dinning room tempat sampah boleh
diadakan dan pnempatannya harus disesuaikan dengan kebutuhan serta besa
kecilnya dinning room dan harus mempunyai penutup yang bisa menutup sendiri.
•
Gambar-gambar
hiasan
Untuk menambah pemandangan yang
baik dan menyenangkan perl dipasang gambar-gambar dinding yang sesuai dengan
dekorasi sekeliling.
•
Papan/tanda
peringatan
Dipasang pada tempat/employee
dinning room. Papan peringatan bersifat edukatif/menddk misalnya: dilarang
meludah di sembarang tempat, cucilah tangan sebelum makan, jagalah kebersihan
tempat makan anda.
2. Selesai makan: sesuai persyaratan sanitasi, piring-piring dan gelas yang
kotor di atas meja paling lambat lima menit berada di atas meja.
3. Aspek-aspek psikologis untuk guest dinning room:
Adanya radio/ kaset dalm ruangan
untuk menghibur pengunjung dan music perlu disesuaikan dengan suasan pada waktu
sarapan, makan sang dan makan malam.
Dekorasi meja dan tata meja yang baik.
Warna dinding yang tenang , lembut dan segar.
4. Bar sanitation
Tidak semua hotel mempunyai bar,
kecuali hotel bertaraf internasional. Pada umumnya, terdapat bar yang merupakan
subunit dari sbuah restoran hotel. Maka di hotel, istilah bar dipersatukan
dengan restoran dan disebut bar and restaurant.
Sebuah bar adalah temapt dimana
terdapat macam-macam minuman (beverage reparation area). Dimana harus memenuhi
syarat-syarat sanitasi sebagai berikut:
- Dijaga kebersihan tempatnya.
- Penyimpanan botol-botol minuman harus teratur baik dan mudah diambil.
- Alat minuman termasuk gelas harus bersih dan dicuci menurut prosedur
pencucian yang memenuhi syarat sanitasi.
- Bar counter harus senantiasa bersih, tidak meresap air.
- Wash basin harus tersedia dan mempunyai keran air dingin dan air panas.
- Tempat pembuangan sampah harus ada.
- Refrigerator yang dgunakan harus disesuaikan suhunya untuk menyimpan
btol-botol yang berisi minuman yang memerlukan suhu “cool storage”.
- Peti-peti botol minuman yang sudah kosong harus disusun dengan rapi.
- Pada waktu tertentu perlu diadakan penyemprotan racun serangga, terutama
tertuju pada semut-semut dan kecoa.
- Rak tempat botol minuman harus mempunyai kaki setinggi minimum 30 cm dari
permukaan lantai.